SUMBER ILMU

Pengertian dari yukata (baju sesudah mandi)

Bookmark and Share

Yukata ( 浴衣 ? , baju sesudah mandi) adalah jenis kimono yang dibuat dari bahan kain katun tipistanpa pelapis. Dibuat dari kain yang mudah dilewati angin , yukata dipakai agar badan menjadi sejuk di sore hari atau sesudah mandi malam berendamdengan air panas.
Menurut urutan tingkat formalitas, yukata adalah kimonononformal yang dipakai pria dan wanita pada kesempatan santai di musimpanas , misalnya sewaktu melihatpesta kembang api , matsuri ( ennichi ), atau menari pada perayaan obon . Yukata dapat dipakai siapa saja tanpa mengenal status, wanita sudah menikah atau belum menikah.
Gerakan dasar yang harus dikuasai dalam nihon buyo selaluberkaitan dengan kimono. Ketikaberlatih tari, penari mengenakan yukata sebagai pengganti kimonoagar kimono berharga mahal tidak rusak karena keringat. Aktor kabuki mengenakan yukataketika berdandan atau memerankan tokoh yang memakai yukata. Pegulat sumo memakai yukata sebelum dan sesudah bertanding.
Musim panas berarti musim pesta kembang api dan matsuri di Jepang. Jika terlihat orang memakai yukata, berarti tidak jauh dari tempat itu ada matsuri atau pesta kembang api.

Bahan yukata pria umumnya berwarna dasar gelap ( hitam , biru tua, ungu tua) dengan corakgaris-garis warna gelap. Wanita biasanya mengenakan yukata dari bahan berwarna dasar cerahatau warna pastel dengan corak aneka warna yang terang.
Walaupun umumnya dibuat dari kain katun, yukata zaman sekarang juga dibuat dari tekstil campuran, seperti katun bercampur poliester . Berbeda dengan kimono jadi yang hampir-hampir tidak ada toko yang menjualnya, yukata siap pakai dalam berbagai ukuran dijual toko dengan harga terjangkau.
Corak kain yang populer untuk yukata wanita, misalnya bunga sakura , seruni , poppy , bunga-bunga musim panas. atau ikan mas koki . Karakter anime seperti Hamtaro , Pokemon , dan Hello Kitty populer sebagai corak yukata untuk anak-anak.

Hotel atau ryokan di Jepang menyediakan yukata untuk dipakai tamu sebagai pakaian tidur. Sebagai pakaian tidur, yukata bisa dikenakan begitu sajatanpa mengenakan pakaian dalam. Ketika dipakai pria untuk keluar rumah, yukata biasanya dikenakan tanpa kaus dalam, dan cukup memakai celana dalam atau celana pendek . Berbeda dengan kimono yang dikenakan dengan dua lapis pakaian dalam ( hadajuban dan juban ), sewaktu mengenakan yukata, wanita hanya perlu hadajuban (pakaian dalam lapis pertama). Alas kaki sewaktu memakai yukata adalah geta .
Yukata dikencangkan ke tubuh pemakai dengan obi yang lebarnya setengah dari lebar obi untuk kimono jenis lain. Di antara berbagai jenis simpul obi untuk yukata, bentuk simpul yang paling populer adalah simpul bunko yang berbentuk kupu-kupu . Bila tidak bisa membuat simpul, toko kimono menjual simpul obi yang sudah jadi dan tinggal disisipkan pada obi.
Wanita mengenakan yukata yangpas dengan ukuran tubuh pemakai agar terlihat bagus sewaktu dipakai. Seperti halnya kimono, panjang yukata selalu melebihi tinggi badan pemakai. Perlengkapan memakai yukata wanita:
*. rok panjang ( susoyoke ) sebagai pakaian dalam , berwarna putih polos.
*. pakaian dalam ( hadajuban )
*. tali pinggang ( koshihimo ) untuk mengencangkan kain berlebih di bagian pinggang yang berasal dari kelebihan panjang kain pada bagian bawah
*. kain sabuk pengikat ( datejime ) untuk mengencangkan kain yang longgar di bagian perut
*. Obi untuk mengencangkan yukata ke badan.

Istilah yukata berasal dari kata yukatabira ( 浴衣帷子 ? ) . Mulanya katabira dipakai untuk menyebut sehelai kimono dari kain rami . Walaupun tidak lagi dibuat dari kain rami, pakaian seperti itu tetap disebut katabira . [1] Kimono kain rami dipakai sebagai pakaian sewaktu mandi berendam, namun akhirnya berubah fungsi sebagai pakaian sesudah mandi. Ketika rumah-rumah di Jepang belum memiliki kamar mandi , yukata dipakai orang untuk pergi ke pemandianumum.
Dalam kamus Wamyō Ruijushō dari pertengahan zaman Heian , yukatabira ( 湯帷子 ? ) dijelaskansebagai pakaian yang dikenakan sewaktu mandi berendam. Ketikaitu, orang mandi sambil memakaiyukatabira di pemandian umum, dan dipakai untuk mengelap keringat , sekaligus menutupi ketelanjangan dari orang lain. Bahan yukatabira adalah kain rami yang cepat kering kalau diperas.
Sejak sekitar zaman Azuchi-Momoyama , yukatabira dipakai orang sebagai pakaian sesudah mandi, untuk menyerap basah seusai mandi. Kalangan rakyat zaman Edo sangat menyenangi yukatabira hingga disingkat sebagai yukata . Ketika itu, yukatabukanlah pakaian sopan yang dipakai untuk bertemu dengan orang lain, melainkan hanya pakaian tidur.
Berbeda dari kimono jenis lainnya, menjahit yukata sangat mudah. Yukata memiliki pola yang sangat sederhana, dan dijahit tanpa kain pelapis di bagian pinggul atau pundak . Hingga seusai Perang Dunia II , cara menjahit yukata diajarkan kepada murid perempuan sekolah menengah umum di Jepang.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

lets comment