SUMBER ILMU

Banyak bahaya dalam keindahan kembang api

Bookmark and Share
Pada beberapa perayaan di dunia ini, manusia dapat mewujudkan kegembiraannya dengan bermacam cara. Salah satunya adalah pesta kembang api yang tentu meriah dan heboh. Hal ini dengan nyata dapat disaksikan pada acara-acara seperti menyambut Tahun Baru, pembukaan Sea Games, perayaan hari kemerdekaan bahkan pada peresmian hotel atau gedung baru. Keindahan warna-warni kembang api yang memenuhi langit dengan aneka bentuk yang mempesona dapat menjadi hiburan tersendiri dalam sebuah perayaan.
Namun dalam proses pewujudan kegembiaraan dalam suatu perayaan, manusia seringkali mengabaikakn dampak pada lingkungan. Misalnya pada acara pesta Kembang Api yang selalu diawali oleh dentuman-dentuman dan bunyi desisan yang keras, kerap kali membuat orang lain takut atau terganggu bahkan sakit. Bukan hanya manusia, kadang hewanpun lari ketakutan. Kembang api bila jatuh pada benda yang mudah terbakar dapat mengakibatkan kebakaran.
Kembang api pun mempunyai kontribusi bagi gangguan kesehatan, polusi udara dan perubahan iklim.
Komposisi utama kembang api secara umum terdiri dari:
Binder = berfungsi untukagen pengikat sehingga seluruhbahan pembuat kembang api dapat dijadikan campuran berbentuk pasta. Binder yang sering dipergunakan adalah dextrin.
Oksidator = diperlukan sebagai penghasil oksigen untuk memulai proses pembakaran. Bahan oksidator yang dipakai biasanya dari golongan nitrat, klorat, ataupun perklorat. Awalnya nitrat dipakai sebagai bahan oksidator dan senyawa yang sering dipakai adalah kalium nitrat.
Reduktor = bereaksi dengan oksigen yang dihasilkanoleh oksidator membentuk gas yang bertemperatur tinggi dan mengembang dengan cepat. Reduktor yang dipakai biasanyaadalah belerang dan karbon.
Fuel. Karbon atau thermit umumnya dipakai sebagai fuel pada kembang api . Fuel akan melepaskan elektron pada oksidator. Menyebabkan oksidator tereduksi, selama proses ini berlangsung maka akan terjadi ikatan antara fuel dan oksigen membentuk produk yang lebih stabil, peristiwa pembakaran ini hanyamemerlukan sedikit energi agarreaksinya berlangsung, dan ketika proses pembakaran dimulai maka akan dihasilkan energi yang cukup banyak untuk melelehkan dan menguapkan material lain sehingga terjadi percikan api yang menyebabkan terbentuknya cahaya kembang api .
Regulator . Logam biasanya ditambahkan untuk mengatur kecepatan terjadinya reaksi pada kembang api . Semakin besar luas permukaan logam maka semakin cepat reaksi akan berlangsung.
Percikan api yang keluar lebih cepat dibandingkan suara ledakannya. Saat menyulut kembang api kecepatan cahayanya lebih cepat 1 juta kali dibandingkan dengan kecepatan suara. Artinya, diperlukan 3 detik untuk mendengar suara ledakannya setelah melihat percikan cahayanya dalam jarak tembak 1 kilometer dari permukaan tanah.
Adapun yang memberi warna pada cahaya kembang api adalah atom. Beberapa jenis atom (dalam bentuk senyawa kimia masing-masing) yang digunakan untuk membuat warna-warna dalam kembang api , merah didapat dari
stronsium (paling sering dipakai) untuk membuat cahaya berwarna
crimson (merah tua keunguan),kalsium untuk membuat warna merah kekuningan, lithium untuk membuat warna kuning hijau terang. Hijau didapat dari
barium (paling sering dipakai) untuk membuat warna hijau kekuningan, tembaga untuk membuat warna hijau zamrud, telurium untuk membuat warna hijau rumput,
thalium untuk membuat warna hijau kebiruan, seng untuk membuat hijau keputihan. Biru didapat dari tembaga (paling sering dipakai) untuk membuat warna
azure (biru langit cerah), arsenikum untuk membuat warna biru muda, timbal untukmembuat warna biru muda, selium juga digunakan untuk membuat warna biru muda. Ungu didapat dari
cesium untuk membuat warna ungu kebiruan, kalium untuk membuat warna ungu kemerahan, dan
rubidium untuk membuat warna ungu.
Melihat berbagai bahan kimia yang menjadi campuran dalam pembuatan kembang api , tentumenimbulkan bahaya bagi manusia dan lingkungan. Asap dan debu kembang api mengandung sisa-sisa logam berat dan senyawa-senyawa kimia yang beracun dan membahayakan kesehatan . Senyawa-senyawa tembaga yang dipakai untuk menghasilkan warna biru dapatmenghasilkan
dioxin dapat menyebabkan kanker. Tingkat toksisitas residu kembang api juga ditentukan oleh banyaknya bubuk mesiu yang digunakan, jenis oxidizer, warna yang dihasilkan dan metode peluncuran kembang api . Kembang api juga mengandung senyawa perklorat yang sangat mudah larut dalam air. Bahkan dalam konsentrasi yang sangat rendahdisuplai air minum, perklorat dapat menghambat pengambilan iodine oleh kelenjar tiroid. Penggunaan kembang api juga dapat meninggalkan sampah padat dari sisa-sisa penyalaan kembang api , baik yang mudahmaupun yang sukar terurai. Sampah padat ini akan mengotori perairan maupun tanah/daratan tempat serpihan- serpihan tersebut jatuh. Kembang api juga berkontribusi terhadap terjadinya hujan asam.

Kalo kata gw sih mending janganlah bermain kembang api terlalu banyak dampaknya, kalo mau bikin yang ramah lingkungan.

{ 2 komentar... Views All / Send Comment! }

Anonim mengatakan...

Dibalik keindahannya bahayanya besar juga ya..........

Obat Kembali Gadis mengatakan...

Terima kasih anda telah memberikan kesempatan untuk berkomentar. Artikel anda sangat bagus. Semoga bermanfaat untuk semua

Posting Komentar

lets comment